Thursday 27 October 2011

Rangkaian Flip Plop

Rangkaian di atas cukup sederhana
adapun parsaklarannya di Tr 9014
dan setingan untuk cepat dan lambatnya lampu berada di Resistor 10K

Monday 8 August 2011

Skema Ampli TDA 2030

Rangkaian Ini cukup sederhana dan kalitas suaranya pun lumayan jenih
Meliputi komponen ;
  1. TDA 2030
  2. 22k
  3. 13k
  4. 680ohm
  5. 1ohm
  6. 100nF  2buah
  7. 220nF
  8. kapasitor 220uF/16v   2buah
  9. 1uF/16v
  10. 22uF/16v
  11. Dioda IN4001  2buah
  12. speaker cukup 4'


Rangkaian Elektronika

Rangkaian Power Supply


pada travo menggunakan travo CT
adapun dioda nya menggunakan dioda bridge
dan untuk mendapatkan keluaran voltase yang baik bagusnya menggunakan IC 7812 untuk positif dan menngunakan IC 7912 untuk negatif. karena apabila tidak menggunakan IC diatas voltase bisa melebihi kapasitas bisa nyampai 14V,16,18V.dengan menggunakan IC diatas keluaran Voltase akan sesuai.

Saturday 2 July 2011

KWH Meter


 
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka waktu tertentu.
Prinsip kerja KWH meter:
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I. Wp memiliki sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni, sehingga arus Ip yang mengalir melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan fluksi magnetis 2, misalnya karena pengaruh momen gerak ini, kepingan lauminium akan berputar dengan kecepatan n. sambil berputar, priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap n@m2 dalam kepingan aluminium tersebut. Arus –arus putar ini akan pula memotong garis-garis fluksi @m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap n@m2. Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku hubungan:


KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd / Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta. Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar n, dari kepungan D, adalah berbanding lurus dengan beban VI cos@, sehingga dengna demikian maka jumlah perputaran dari pada kepingan tersebut,untuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut.


Daftar istilah dalam instalasi listrik :
a. Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan peralatan tersebut).
b. Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi.
c. Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d. Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu.
e. Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap, yaitu sebagai penghantar pengaman dan penghantar netral.

MCB (miniature Circuit Breaker)



Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat. Bila terjadi arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber.

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh. Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB dipakai sampai 50 A.

Kotak Sekring


Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Fungsinya sebagai pengaman. Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring akan putus, sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian. Ada dua tipe sekring yang terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat. Keduanya memiliki fungsi yang sama tapi kerja teknis yang berbeda.

Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.

Kotak Sambung


Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.
Macam-macam kotak sambung:
a. Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.
b. Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar, stop kontak.
c. Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.

Klem


Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa. jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm.

Stop Kontak


Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan. Tegangan ini diperoleh dari hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak. Stop kontak dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan.

Pipa

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa. Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau hantaran darigangguan. Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi. Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8 dlm.

Penghantar / kabel


Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban. Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam. Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam – macam kabel tersebut diantaranya :
a. Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan dari kabel NYA :

Huruf kode
Komponen
N
Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y
Isolator PVC
A
Kawat berisolasi
Re
Penghantar pada bulat
Rm
Penghantar bulat berkawat banyak
 NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
 
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga. Kabel NYM berinti lebih dari 1

Huruf kode
Komponen
N
Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y
Isolator PVC
M
Berselubung PVC
Re
Penghantar pada bulat
Rm
Penghantar bulat berkawat banyak
 NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

c. Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

d. Tanda kabel / warna
Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral


Fitting Lampu

Macam – macam fitting
a. Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-langit(eternity/lainnya).
b. Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit. Pada bigian atas fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat.
c. Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air. Contohnya kamar mandi, kolam dan sebagainya

saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik. Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari – hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
a. Saklar kutub satu
b. Saklar kutub ganda
c. Saklar kutub tiga
d. Saklar kelompok
e. Saklar seri
f. Saklar tukar
g. Saklar silang

Friday 6 May 2011

Fuse (Sekring)

Sekring atau pengaman terbuat dari kawat pendek dan tipis yang memiliki titik cair rendah. Kawat tersebut akan cair dan putus jika dilalui oleh kuat arus yang melewati batas tertentu.
Apabila sekring putus terputuslah aliran listrik didalam rangkaian dan arus akan berhenti mengalir. Peristiwa itu akan terjadi apabila hal-hal berikut.
Adanya hubungan pendek (korsleting)
Hubungan pendek terjadi karena sesuatu hal, misalnya isolasi kabel terbuka dan kawat-kawat kedua kabel saling bersentuhan. Ketika kawat pada kebel saling bersentuhan, sebagian besar arus melewati kabel-kabel tersebut, sehingga kuat arusnya sangat besar. Kawat penghantar menjadi panas dan berpijar, bahkan dapat menghasilkan percikan api, sehingga dapat menimbulkan kebakaran.

Adanya kelebihan beban

Apabila pemakaian listrik dirumah terlalu besar atau melebihi daya yang ditentukan, kuat arus akan melebihi batas maksimal. Jika kuat arus melebihi terlampau besar, akan timbul panas yang tinggi pada penghantar. Akibatnya, isolasi kabel meleleh lalu terbakar dan menyebabkan kebakaran.
Setiap sekring mempunyai nilai yang telah ditentukan, biasanya 1 A, 3A, 5A, dan 15 A. misalnya, pada sebuah setrika listrik terdapat tulisan 120V/240 W. artinya, setrika listrik itu memerlukan arus 2 ampere. Sekring yang akan digunakan untuk setrika tersebut adalah 3 ampere, sebab apabila menggunakan sekring 1 ampere , sekring itu akan selalu putus.
Sekring akan terputus dengan sendirinya apabila terjadi hubungan singkat atau kelebihan beban, sehingga terhindar dari bahaya, misalnya kebakaran. Oleh karena itu, sekring berfungsi sebagai pengaman.

Saklar

Saklar atau switch dalam bahasa Inggris berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Hampir semua rangkaian elektronika dan semua peralatan listrik menggunakan saklar. 
Jika dilihat dari fungsinya saklar memiliki bermacam-macam jenis. Yang paling banyak digunakan dalam teknik elektronika antara lain: 
Saklar tunggal 
Digunakan untuk menghubungkan (ON) atau memutuskan (OFF) satu arus listrik dalam suatu rangkaian secara bergantian. 



Gambar 2.9 Simbol Saklar Tunggal 

Saklar ganda 
Digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan salah satu dari dua arus listrik dalam suatu rangkaian secara bergantian. 
                        Gambar 2.10 Simbol Saklar Ganda

Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.

Trafo




Transformator adalah alat untuk menaikkan atau menurunkan arus atau tegangan. Transformator biasanya disebut trafo. Trafo memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan arus dan tegangan tersebut.

Solder Listrik

Integreated Circuit (IC)

 IC atau Sirkuit terpadu (dalam bahasa Inggris: integreated circuit atau IC) adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika. Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor, dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lainnya. IC dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat-alat semikonduktor dan penemuan-penemuan serta eksperimen-eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor-transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, terpercaya, kecepatan, konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tube vakum. Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dan lain-lain tergantung dari keberadaan alat ini. Kebanyakan orang percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh IC merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia. IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai seukuran ibu jari dan dapat diisi sampai ribuan komponen elektronika (transistor, resistor dan sebagainya) dan digunakan pada alat elektronika seperti : Telephon, Kalkulator, Handphone, TV dan sebagainya.

LED

TRANSISTOR

fungsi

Transistor berfungsi sebagai penguat arus. Karena besar arus yang dikuatkan dapat diubah ke dalam bentuk tegangan, maka dapat dikatakan juga bahwa transistor dapat menguatkan tegangan. Selain itu, transistor juga dapat berfungsi sebagai switch elektronik.
Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP. Simbol kedua jenis transistor tersebut ditunjukan oleh Gambar 6.
Gambar 26 Simbol transistor NPN dan PNP (ket.: B = Base, C = Collector dan E = Emitter) [5]

Transistor memiliki tiga kaki yang masing-masing harus dipasang secara tepat. Kesalahan pemasangan kaki-kaki transistor akan dapat merusakan transistor secara langsung. Perlu dicatat bahwa pada badan transistor tidak ada label yang menunjukan bahwa kaki transistor tersebut adalah B, C atau E. Dengan demikian, sebelum memasang sebuah transistor, pastikan dimana kaki B, C dan E dengan membaca datasheet-nya. Di dalam penggunaannya harus pula diperhatikan dua rating: daya disipasi kolektor, yaitu VCE x IC, dan breakdown voltage, yaitu VBE reverse.







DIODA

Dioda adalah komponen elektronika yang hanya memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah sehingga dioda biasa disebut juga sebagai “Penyearah”. Dioda terbuat dari bahan semikonduktor jenis silicon dan germanium. Simbol dioda dalam rangkaian elektronika diperlihatkan pada gambar berikut.


Dioda terbuat dari penggabungan dua tipe semikonduktor yaitu tipe P (Positive) dan tipe N (Negative), kaki dioda yang terhubung pada semikonduktor tipe P dinamakan “Anode” sedangkan yang terhubung pada semikonduktor tipe N disebut ”Katode”.
gambar-pn-junction
Pada bentuk aslinya pada dioda terdapat tanda cincin yang melingkar pada salah satu sisinya, ini digunakan untuk menandakan bahwa pada sisi yang terdapat cincin tersebut merupakan kaki Katode.
gambar-dioda
Arus listrik akan sangat mudah mengalir dari anoda ke katoda hal ini disebut sebagai “Forward-Bias” tetapi jika sebaliknya yakni dari katoda ke anoda, arus listrik akan tertahan atau tersumbat hal ini dinamakan sebagai “Reverse-Bias”. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

Catatan :

Tegangan yang melewati dioda dalam keadaan forward-bias akan turun sebesar 0,7V pada Silicon, 0,3V pada Germanium.
Pada contoh gambar sebelah kiri dioda dalam keadaan forward-bias sehingga menyebabkan lampu menyala ini dikarenakan arus listrik dapat mengalir tanpa hambatan apa pun pada dioda. Pada contoh gambar sebelah kanan sumber tegangan dibalik polaritas-nya sehingga arus listrik akan mengalir melalui katoda dioda, tetapi hal ini menyebabkan dioda dalam keadaan reverse-bias sehingga arus listrik tidak dapat mengalir melewati dioda dan menyebabkan lampu padam. Oleh karena itu dioda banyak digunakan sebagai pengaman pada rangkaian elektronika sebagai pencegah terbalik-nya pemasangan polaritas dari sumber tegangan.

Resistor

Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak,  emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator. Bagaimana prinsip konduksi, dijelaskan pada artikel tentang semikonduktor.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya  terbuat dari bahan karbon .   Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol  W (Omega). Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali).
Tabel - 1 : nilai warna gelang

Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol,  sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.  
Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10%  atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir  adalah faktor pengalinya.
Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi. Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi.  Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel-1 diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100  = 4.7K Ohm dan toleransinya adalah 5%.
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt.  Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt  umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.